Foto: Solorayaterkini/ Yuvita |
Solorayaterkini,
SOLO - Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang merupakan program kompensasi kenaikan harga BBM sudah mulai dijalankan. Namun sayangnya, program pemerintahan Jokowi ini masih belum tepat sasaran. Tidak
hanya diwarnai salah sasaran, PSKS juga tidak
menyentuh kalangan difabel seperti yang terjadi di Kota Solo.
Imam Prasetyo (51), seorang difabel warga RT 02 RW 09, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo
ini mengaku tidak mendapat PSKS. “Sejak kompensasi BBM namanya BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat),
saya dan empat teman difabel lainnya tidak dapat. Dulu, saat namanya masih BLT
(Bantuan Langsung Tunai), saya memperolehnya,” kata Imam kepada Solorayaterkini, Senin (1/12/2014)
Lebih lanjut Imam mengatakan kurangnya perhatian terhadap orang-orang dengan keterbatasan fisik seperti dirinya. “Seharusnya data penerima PSKS diaudit dulu, sebelum diluncurkan tahun ini, sehingga orang-orang seperti saya ini juga bisa ter-cover,” lanjut Imam.
Lebih lanjut Imam mengatakan kurangnya perhatian terhadap orang-orang dengan keterbatasan fisik seperti dirinya. “Seharusnya data penerima PSKS diaudit dulu, sebelum diluncurkan tahun ini, sehingga orang-orang seperti saya ini juga bisa ter-cover,” lanjut Imam.
Tidak hanya luput dari PSKS, lelaki yang berprofresi sebagai penjual pulsa ini mengungkapkan program kesehatan lainnya seperti jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yang saat ini bernama Kartu Indonesia Sehat (KIS) juga tidak diterimanya.
“Dulu pernah diusulkan ke Dinas Kesehatan Kota, tapi nyatanya sampai sekarang kartu Jamkesmas belum juga saya terima.” pungkasnya.(Yuvita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar