![]() |
| Simulasi e-voting pemilu Foto: internet/ evotingindonesia.com |
Solorayaterkini, SOLO
– Pada masa pemerintahan baru Presiden
Joko Widodo, pemerintah digadang-gadang akan menggunakan sistem pemungutan
suara baru dalam pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada). Komisi Pemilihan Umum
(KPU) akan menggunakan pemungutan suara elektronik atau e-voting. Rencana tersebut ditanggapi positif oleh mahasiswa Universitas
Sebelas Maret (UNS) Solo.
Rhesa Zuhriya Briyan Pratiwi salah
satunya. Mahasiswi Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi UNS ini
mengatakan dukungannya terhadap program e-voting
dalam pemilu. “Ini akan membuat masyarakat melek media. Tetapi persiapannya
harus sangat matang, terutama sosialisasi kepada masyarakat yang kurang paham
terhadap media baru,” kata mahasiswi peminatan riset dan pengembangan teori
komunikasi ini, Senin (10/11).
Radityo Kuswihatmo Mahasiswa Ilmu
Komunikasi UNS juga mendukung program e-voting dalam pemilu atau pilkada. “Ada
pembaruan, dari pemungutan suara konvensional ke digital, menurut saya sangat
bagus. Kalau sistemnya tepat, awal-awal digunakan pasti tidak aka nada kecurangan
dalam pemilu,” ujar Radit.
Yang terpenting dalam pelaksanaan e-voting, menurut Resha dan Radit ialah
persiapan dari KPU untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Pasalnya,
masih banyak masyarakat Indonesia yang tak mengenal teknologi baru. “KPU harus memberikan
sosialisasi jauh-jauh kepada masyarakat, agar mereka siap,” kata Radit. (Muna)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar