![]() |
| Ilustrasi: internet/ alfido.files.wordpress.com |
Solorayaterkini, SOLO – Pasca pengumuman Presiden Joko Widodo terkait pengalihan subsidi BBM
pada Senin (17/11/2014) malam lalu, topik tentang BBM menjadi perbincangan di berbagai
kalangan. Mahasiswa tak kalah ikut andil mengutarakan pendapat masing-masing.
Sekelompok mahasiswa UNS Solo, juga ikut berkomentar terkait
kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Wah, kalau gini mending beli pertamax sekalian, harganya beda tipis tapi kualitas beda, mending sekalian yang bagus,” ujar Fida mahasiswa FISIP UNS sembari menyaksikan pemberitaan kenaikan harga BBM.
Berdasarkan pengumuman Jokowi,
harga BBM bersubsidi resmi mengalami kenaikan malam ini pada pukul 00.00 wib.
Harga bensin dari Rp6.500,- menjadi Rp8.500,- sedangkan harga solar dari Rp6.500,- menjadi Rp7.500,-.
Lain lagi dengan Intan, mahasiswa
Fakultas Teknik UNS yang mengeluhkan naiknya harga
BBM subsidi. “waduh, kemarin aja ngisi bensin nggak pernah full,
apalagi besok kalo naik makin berkurang isi tank
bensin,” ujarnya.
Qudsi mahasiswa Fakultas
Pertanian UNS juga mengutarakan keluhannya. “lha, aku belom jadi bawa motor bensin udah naik, aku nggak jadi bawa motor buat kuliah bisa-bisa,” kata Qudsi.
Kebijakan Jokowi untuk menaikkan harga BBM dimaknai beragam oleh para
mahasiswa tersebut. “Sebenarnya ini hanya subsidinya dicabut dan dialihkan
untuk bidang lain kan, ya sebenarnya tidak masalah asalkan benar-benar terlihat
‘uang yang dialihkan’ tersebut mampu digunakan semaksimal mungkin di bidang
lain tersebut dan harus jadi lebih baik,” tutur Aria mahasiswa FISIP usai
menyimak pemberitaan televisi.
Kenaikan harga BBM selalu menjadi perdebatan
dan mengundang reaksi dari masyarakat, terlebih mahasiswa yang kerap kali
menggelar aksi menuntut naiknya harga BBM. Kebijakan Presiden kali ini untuk
menaikkan harga BBM diharapkan mampu membawa Indonesia lebih baik. (Utari)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar