Minggu, 23 November 2014

Gangguan Kecemasan dan Gejala-gejalanya.

Foto: Internet/ womenhealthency.com
Sebelumnya, Redaksi Solorayaterkini telah mejabarkan mengenai kecemasan normal dan gangguan kecemasan. Selanjutnya, berikut berbagai gangguan kecemasan serta gejala-gejalannya yang telah redaksi Solorayaterkini rangkum untuk Anda. Meski hampir memiliki gejala yang sama, gangguan kecemasan ada berbagai jenis dan nama yang berbeda untuk mencerminkan gejala khusus masing-masing. berikut kami jabarkan mengenai gangguan kecemasan yang dilansir dari womenhealthency.com.

·         Kecemasan umum. Gangguan ini merupakan sebuah kekhawatiran yang berlebihan tentang banyak hal. seseorang dengan kecemasan umum mungkin khawatir berlebihan tentang sekolah, kesehatan atau keselamatan keluarga , dan masa depan. Mereka mungkin memikirkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

Seiring dengan kekhawatiran dan ketakutan orang-orang dengan kecemasan umum memiliki gejala fisik seperti, nyeri dada, sakit kepala, kelelahan, otot tegang, sakit perut atau muntah. Kecemasan umum dapat menyebabkan seseorang menghindari kegiatan sosial., merasa seperti beban, membuat hidup terasa luar biasa atau di luar kendali.

·         Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Gangguan Obsesif Kompulsif ini merupakan kecemasan dalam bentuk obsesi (pikiran buruk) dan dorongan (tindakan yang mencoba untuk mengurangi kecemasan)

·         Fobia. Fobia adalah ketakutan intens terhadap situasi atau hal-hal tertentu yang tidak benar-benar berbahaya. seperti ketinggian, anjing, terbang dengan pesawat terbang. Biasanya fobia menyebabkan orang untuk menghindari hal-hal yang mereka takuti.

·         Fobia sosial (kecemasan sosial). Kecemasan ini juga merupakan kecemasan intens yang dipicu oleh situasi sosial atau berbicara di hadapan orang lain. Bentuk ekstrimnya disebut sifat bisu selektif yang dapat menyebabkan beberapa anak-anak dan remaja menjadi takut untuk berbicara sama sekali dalam situasi tertentu.

·         Serangan Panik. Dalam hal ini kecemasan yang terjadi datang tanpa alasan yang jelas. Dengan serangan panik, seseorang akan terkena gejala fisik tiba-tiba dan intens, seperti, jantung berdebar, sesak napas, pusing, mati rasa, atau perasaan kesemutan yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang berlebihan sebagai respon rasa takut. Agoraphobia adalah rasa takut yang intens dari serangan panik yang menyebabkan seseorang menghindari apa yang terjadi dimana saja  serangan panik itu mungkin terjadi.

·         Posttraumatic Stress Disorder (PSTD).  Gangguan kecemasan jenis ini disebabkan karena trauma atau pengalaman menakutkan di masa lalu.  Gejalanya termasuk kilas balik, mimpi buruk, atau ketakutan setelah melihat fakta yang terjadi. 

     Selanjutnya bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan itu?

Kemudian apakah yang harus dilakukan untuk mencegah gangguan kecemasan?
Beberapa orang dengan gangguan kecemasan mungkin menyalahkan diri mereka sendiri dan berpikir bahwa kecemasan adalah kelemahan dan kegagalan pribadi.

Diantara mereka yang mengalami gangguan kecemasan ini menganggap bahwa tidak ada yang memahami mereka. Namun, kini menjadi kabar baik karena para dokter dapat memahami gangguan kecemasan yang lebih baik dari sebelumnya dan membuat seseorang bisa merasa lebih baik. 

Gangguan kecemasan dapat diobati oleh tenaga kesehatan mental professional atau seorang terapis.
Lyness dalam reviewnya menyarankan bagi orang-orang dengan gangguan kecemasan harus melakukan hal-hal berikut.

·         Beritahu orang tua atau orang dewasa tentang gejala fisik, kekhawatiran, atau ketakutan. Karena gangguan kecemasan tidak pergi kecuali mereka diperlakukan. Dalam hal ini penting untuk memberitahu seseorang untuk membantu Anda. Jika orang tua tidak langsung mengerti, bicaralah dengan guru di sekolah, tokoh agama, atau orang dewasa terpercaya lainnya.

·         Dapatkan pemeriksaan. Pergilah ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kondisi fisik yang menimbulkan gejala gangguan.

·         Bekerja dengan professional kesehatan mental. Tanyakan dokter, perawat, atau guru untuk rujukan kepada seseorang untuk mengatasi gangguan kecemasan. Setidaknya Anda akan merasa lega jika Anda tahu apa yang menyebabkan gejala-gejala tersebut.

·         Olahraga yang teratur, nutrisi yang baik, dan cukup istirahat. Ini dapat membantu tubuh dan otak Anda menjadi segar dalam beraktivitas.


Cobalah untuk selalu berpikir dan melakukan hal-hal positif sehingga membuat Anda merasa lebih baik. Jadi, lepaskan rasa kecemasan Anda dan buatlah ruang kebahagiaan untuk Anda yang lebih baik. (Fitri)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar