![]() | |
| Foto: internet/okezone.com |
Solorayaterkini, SOLO
– Setelah Presiden Joko Widodo melantik para menteri, ia selalu memerintahkan
para menterinya untuk segera bekerja. Namun, program yang telah disusun para
menteri tak dapat langsung direalisasikan akibat permasalahan yang terjadi di
tubuh DPR RI. Hal ini mendapatkan
cibiran dari para mahasiswa yang peduli akan perpolitikan Indonesia.
Salah satunya
Bella Rahmadewi Mahasiswa Administrasi Negara UNS Solo. “Mendingan segera
diselesaikan persoalan DPR ini, karena itu hanya menghabiskan waktu saja.
Mereka digaji untuk bekerja, tapi dari dilantik sampai sekarang mereka tidak
kerja-kerja,”katanya saat ditemui di kampus setempat, Kamis (6/11/2014).
Pasalnya
terpecahnya anggota DPR RI menjadi dua kubu yang berseberangan, membuat
pekerjaan mereka sebagai badan legislatif menjadi tertunda. Setya Novanto yang
telah terpilih sebagai Ketua DPR sebelumnya tidak diterima oleh para anggota DPR RI dari Koalisi
Indonesia Hebat (KIH). Sementara ini, kubu KIH mengadakan Sidang Paripurna DPR
RI untuk membahas mengenai alat kelengkapan dewan.
“Sudah ada
pembagian kekuasaan di DPR, tapi mereka masih mementingkan kekuasaan pribadi
partai. Seharusnya siapapun yang terpilih, walau tak berasal dari koalisi
partai yang sama bisa diterima. Yang penting segeralah bekerja, jangan kisruh
sendiri, di keluarga sendiri saja tak bisa mengatur gimana ngatur rakyat,” ujar
Bella. Bella mengatakan, persoalan perpecahan dua kubu tersebut dapat diselesaikan dengan jalan damai. (Muna)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar