Minggu, 16 November 2014

Di balik Frekuensi, Tunjukkan Keberpihakan Media Terhadap Kepentingan Pemilik


Foto: Solorayaterkini/Nanda

Solorayaterkini, SOLO - Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta  menggelar pemutaran film documenter berjudul "Di balik Frekuensi". Pemutaran film yang digelar di teater besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta malam lalu (15/11/2014) ini merupakan salah satu rangkaian acara peringatan ulang tahun ISI yang ke-50. 

Selain itu, pemutaran film yang digelar oleh Simak Sinema ini juga menggelar diskusi bersama Bambang Mulyanto Bagus Kusuma Adji yang merupakan Koordinator Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta.


Dalam kesempatan tersebut, Hanna Umairah salah seorang peserta diskusi menyatakan keprihatinannya terhadap media di Indonesia. “Dari film saya ini saya jadi tahu, ternyata tidak mudah ya menjadi seorang wartawan. Masih banyak intervensi terhadap media-media yang ada di Indonesia,” kata Hana, Mahasiswa Prodi Televisi dan Film itu, saat berdiskusi di kampus setempat, malam lalu, (15/11/2014).

Hana lebih lanjut mengatakan bahwa melalui film ini banyak yang ia dapatkan tentang jurnalisme. “Film ini memberi saya gambaran bagaimana media itu seperti apa dan itu tidak menyurutkan cita-cita saya untuk menjadi seorang jurnalis,” tambahnya.

Film karya Ucu Agustin ini  bercerita tentang realitas kepentingan pemilik media, terutama media televisi yang dianggap memiliki kecenderungan untuk berpihak pada pemiliknya. Diharapkan melalui acara pemutaran film dan diskusi ini dapat menciptakan insan media yang cerdas dan berkualitas. (Nanda)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar